Di dalam diri makhluk terdapat gharizah (naluri), salah satunya adalah garizhah tun nau (naluria seksual). Namun banyak dari kita memenuhi kebutuhan2 tersebut dengan cara yang tidak syari'atkan (berzina). islam memiliki cara yang sangat mulia bagaimana kita memenuhi gharizah(naluri) tersebut yakni melalui proses perkawinan. dalam salah satu hadist nya baginda Nabiyullah Muhammad SAW menghimbau kepada setiap pemuda yang sudah siap (waktu) untuk menikah maka bersegeralah untuk menikah dan jika belum mampu maka berpuasalah dengan itu gharizan tun nau( naluri seksual)tersebut bisa terkendalikan.
saudaraku, pernikahan adalah suatu yang indah, tetapi bukan berarti permasalahan seorang insan telah hilang. ketika kita sudah meng-akadkan seseorang untuk menjadi pasangan kita maka kita telah menjadi bagian dari dirinya. kebaikan dia baik pula bagi kita; kejelekan dia jelek pula bagi kita. maka dari itu jadikanlah pasangan kita sebagai pakaian bagi kita. Allah berfirman yang tercantum dalam surah al baqarah: "sesungguhnya kamu adalah pakaian istri-istri kalian, dan istri kalian adalah pakaian bagi kalian." maksud dari ayat tersebut adalah sebagai suami istri kita harus saling melengkapi satu sama lain, tidak mengumbar-umbar kekurangan pasangan kita.
saudaraku, sekecil apapun masalah yang sedang kiata hadapi, berusahalah untuk duduk bersama dan mendiskusikannya. laki-laki sebagai pemimpin yang bijak selayaknya libatkanlah istri-istri kita untuk mendiskusikan berbagai macam masalah dalam keluarga. berusahalah untuk berkata;" masalah ini tidak akan pernah selesai kalau istri saya tidak ikut andil menyelesaikannya."
saudaraku, keluarga adalah bagaikan sebuah kapal yang sedang berlayar ditengah lautan yang mana setiap saat diterjang ombak dari kiri kanan depan belakang silih berganti. masalah yang kita hadapi dalam keluarga datang silih berganti mulai dari pasangan kita, anak kita, orang tua kita tetangga kita dan lain-lain. sejatinya semakin bijak kita menangani masalah tersebut maka semakin dewasalah kita.
Saudaraku, para suami yang bijak. kita harus menyadari bahwa keluarga kita adalah tanggung jawab kita sendiri yang akan kita pertanggungjawabkan di yaumul hisab (hari perhitungan). Allah berfirman dalam surat al qashas "yaa ayyuhalladzi na 'amanu ku anfusakum wa ahlikum naara" ( hai orang-orang yang beriman lidndunulah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka). wallahu alam.
ditulis oleh sudirman.
Entri Populer
-
Analyze these following sentences, then choose a, b, c or d for the mistake form. And also give the correction on the mistake form! 1. The ...
-
Alifah is concentrating.she always concentrates looking any object. rigth now, she is at the age of twenty one months. Alifa...
-
A. Read the text carefully and answer the questions! Hobby I am Arif. I live in Ceger village. It is near from here.i live there my parent...
-
Di dalam diri makhluk terdapat gharizah (naluri), salah satunya adalah garizhah tun nau (naluria seksual). Namun banyak dari kita memenuhi k...
-
(sumber : www.1924.org ; Frequently Asked Question-About Hizb ut-Tahrir) Apa itu Hizbut Tahrir? Hizbut Tahrir adalah organisasi politik ...
-
Berkata sahabat Ali Bin Abi Thalib R.A: ketenangan jasmani itu ada dalam sedikit makanan. ketenangan jiwa itu ada dalam sedikit dosa. k...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar